Selasa, 11 November 2014

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

A. Masyarakat Perkotaan, Aspek” Positif dan Negatif. 1. Pengertian Masyarakat Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Ada beberapa pengertian masyarakat : a) Menurut (Selo Sumarjan 1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan b) Menurut (Koentjaraningrat 1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. c) Menurut (Ralph Linton 1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial. Ada beberapa komponen masyarakat diantaranya : a) Populasi dengan aspek-aspek genetik dan demografik b) Kebudayaan sebagai produk dari aktivitas cipta rasa, karsa dan karya manusia. Isi kebudayaan meliputi beberapa sistem nilai, yaitu sistem peralatan (teknologi), ekonomi, organisasi, ilmu pengetahuan, kesenian, dan kepercayaan sistem bahasa. Masyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tetapi adanya perkembangan yang dimulai dari masa lampau sampai saat sekarang ini dan terdapat masyarakat yang mewakili masa tersebut. Masyarakat ini kemudian berkembang mengikuti perkembangan jaman sehingga kemajuan yang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan yan terjadi secara global, tetapi ada pula masyarakat yang berkembang tidak seperti mengikuti perubahan jaman melainkan berubah sesuai dengan konsep mereka tentang perubahan itu sendiri. Dalam mempertahankan kehidupannnya masyarakat beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun adaptasi tersebut dibedakan sebagai berikut : a) Adaptasi genetik; setiap lingkungan hidup biasanya merangsang penghuninya untuk membentuk struktur tubuh yang spesifik, yang bersifat turun temurun dan permanen. b) Adaptasi somatis yang merupakan penyesuaian secara struktural atau fungsional yang sifatnya sementara (tidak turun temurun). Bila dibandingkan dengan makhluk lainnya, maka manusia mempunyai daya adaptasi yang relatif lebih besar. 2. Syarat-syarat Menjadi Masyarakat a) Mematuhi aturan yang dibuat oleh Negara b) Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat c) Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim d) Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai 3. Pengertian Masyarakat Perkotaan Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. 4. Ada Beberapa Ciri yang Menonjol Pada Masyarakat Kota yaitu : a) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya. c) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi. d) Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. e) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. f) Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi. g) Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu. h) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar. 5. Perbedaan Desa Dan Kota : a) Jumlah dan kepadatan penduduk b) Lingkungan hidup c) Mata Pencaharian d) Corak Krhidupan social e) Stratifikasi social f) Mobilitas social g) Pola Interaksi social h) Solidaritas social Kota juga mempunyai peran dan fungsi eksternal, yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya. 6. Aspek Positif dan Negatif Perkotaan Berikut aspek positif dari perkotaan: a) Perkotaan dapat memberikan pekerjaan bagi tenaga kerja kasar dari desa yg bekerja di proyek pembangunan gedung dikota. b) Perkotaan dapat memenuhi kebutuhan penduduk dengan fasilitas seperti wahana rekreasi, mall, dan hiburan lainnya. c) Tersedianya pembangkit tenaga listrik buat penerangn dan kebutuhan lainya. d) Fasilitas pendidikan dan perguruan tinggi yang bagus-bagus dan sudah terakreditasi. e) Tersedia lapangan kerja. f) Perkotaan juga devisa buat negara. Aspek negatif dari perkotaan: a) Terjadinya transmigrasi besar-besaran oleh orang desa ke kota yg menyebabkan kepadatan penduduk. b) Sehingga adanya pembangunan liar rumah-rumah dan pengangguran karena sedikitnya orang desar yg diterima bekerja. c) Tingkat kriminalitas tinggi karena banyaknya pengangguran dan mereka terpaksa untuk melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan. d) Pembangunan dipedesaan menjadi terlambat karena orang-orang desa pada kekota untuk mencari pekerjaan. 7. Unsur lingkungan perkotaan Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi : a) Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. b) Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat. c) Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya. d) Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian e) Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota. 8. Fungsi External Kota a) Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu b) Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas c) Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor : 1) Produksi barang dan jasa 2) Terminal dan distribusi barang dan jasa. d) Simpul komunikasi regional/global e) Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global. B. Masyarakat Pedesaan 1. Pengertian Desa Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, social, ekonomi, politik dan kulural yng terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain. Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan. 2. Ciri – ciri Desa Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut : a) System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban). b) Mansyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat. c) Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya. d) Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani. e) Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat. f) Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal. 3. Ciri Masyarakat Desa : a) Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya. b) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. c) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan- pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang. d) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya. 4. Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, harmonis, adem ayem dan tenang. Dan memiliki sifat : a) Petani tidak kolot,, tidak bodoh, tidak malas. b) Sifat hidup penduduk desa rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha. 5. Unsur – unsur Desa : a) Daerah. b) Penduduk. c) Corak kehidupan. d) Unsur gotong royong. 6. Fungsi Desa : Fungsi desa adalah: a) Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok. b) Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya. c) Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll. 7. Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota Kehidupaan masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah keadaan lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan seperti ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan kurang banyak pengalaman. Untuk memahami masyarakat pedesaan dan perkotaan tidak mendefinisikan secara universal dan obyektif. Tetapi harus berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tingal dalam suatu daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan. Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk fisik dan sosialnyya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan tanah, buruh tani, nelayan dsb. Masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial, interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas sosial, dan nilai atau sistem lainnya. II. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat 1. Pengertian Pertentangan Sosial Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lan: a) Rasa iri antara satu sama lain. b) Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain. c) Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintahan. Contoh pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademik baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini terjadi akibat adanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan antara satu sama lain. Namun ada juga yang terjadi akibat masalah pribadi seseorang. Biasanya seseorang yang tersinggung atas perkataan atau perbuatan orang lain meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya dengan cara kekerasan salah satunya tawuran. Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri. 2. Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu a) Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik. b) Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan. c) Terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut : a) Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik. b) Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah. c) Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting. d) Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama. e) Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah. f) Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak. 3. Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Ethosentris Ethosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan. Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk: a) Dari struktur upah, b) Cara penerimaan karyawan, c) Strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan, atau d) Kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif. Diskriminasi di tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi profesional dan pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya. Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata, seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih rendah. Pertentangan yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat adalah tawuran antar kampung, adanya perbedaan pendapat dengan kelompok lain, dan perbedaan agama, suku, ras, budaya, dan masih banyak lagi. Untuk menghindari terjadinya pertentangan dan ketgangan sosial dalam khidupan bermasyarakat adalah dengan cara selalu melakukan musyawarah apabila ada sesuatu yang perlu dibicarakan jangan sampai hanya pihak tertentu saja yang menentukan sehingga memicu terjadinya pertentangan diantara masyarakat, selalu menjaga kerukunan antar warga dengan melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar bersama-sama, dan masih banyak lagi cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. 4. Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71). Sumber : http://prathamasatyanegara.wordpress.com/2012/11/23/pertentangan-sosial-integrasi-masyarakat/ http://taniakharismaya.wordpress.com/2013/12/01/pertentangan-sosial-dan-integrasi-dalam-masyarakat/ https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/pertentangan-sosial-ketegangan-masyarakat/ http://trisnantisetiasari.blogspot.com/2011/12/prasangka-diskriminasi-dan.html http://ulfizulfa.wordpress.com/2012/11/18/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/ Sumber : http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html http://kanissaputri.blogspot.com/2013/01/aspek-positif-dan-negatif-perkotaan.html http://sekarajeng26.blogspot.com/2013/01/aspek-positif-dan-negatif-perkotaan.html http://smileboys.blogspot.com/2008/08/pengertian-masyarakat.html https://taufikhidayah21.wordpress.com/2012/11/25/memahami-dan-menghayati-kenyataan-yang-diwujudkan-oleh-gejolak-masyarakat-perkotanaan-memahami-dan-meghayati-kenyataan-sosial-yang-diwujudkan-oleh-keberadaan-masyarakat-pedesaan-mengkaji-hubungan-an/ Nama Kelompok : 1. Kaisar Gusti Rangga (1A113322) : saosabcd.blogspot.com 2. Panggih Kalanika Krisna (1A113224) : panggih-krisna.blogspot.com 3. Wisnu Anugerah Kusumo (1A113316) : wisnuanugerah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar